Posted by : AnakSMA
Jumat, 15 Mei 2015
Misteri Alam Semesta : Terompet Sangsakala
Pada Tahun
2005 lalu serombongan peneliti yg dipimpin oleh imuan jerman Prof. fraink steiner dari
universitas Ulm jerman, melakukan sebuah pnenelitian yg cukup prestisius yaitu
ingin mengetahua keadaan atau bentuk dari alam semesta ini yg hingga hari ini
belum terpecahkan dimana ujungya dan beraapa luasnya.
Namun jauh
sebelumnya keingin tahuan manusia akan alam semesta ini sudah mulai di
ekplorasi mulai dari zaman archimedes hingga galilea galileo yg dimana pada
saat itu mereka masi terfokus pada bentuk bumi. dimana
pada saat itu banyak orang beranggapan bahwa bumi itu datar dan matahari
mengelilingi bumi namun kemudian terbantahkan oleh gali leo gali lea
dengan menyatakan bumi itu bulat dan bumilah yg mengelilingi matahari. dan
hingga hari ini teori tersebut tidak terbantahkkan lagi dengan perkembangan
teknologi yg tinggi dibidang sains kita bisa memotret bumi dari luar angkasa
dan ternyata memangbenar bumi itu mengelilingi matahari.
dan
pertanyaan berikutnya yg coba dipecahkan manusia pada zaman INI dimana IT
sedang berjaya dan memasuki era ke emasannya adalah mengetahui alam semesta ini
bentuknya apa dan ujungnya seperti apa sehingga Prof. frain steiner dari
Universitas Ulm jerman melakukan riset. dengan menggunakan
sebuah teleskop canggi milik NASA lembaga
antariksa tersohor milik amerika serikat. yg bernama bernama “Wilkinson
Microwave Anisotropy Prob” (WMAP),
Di dalam
kitab Tanbihul Ghofilin ada sebuah hadits yang
menceritakan tentang kejadian kiamat yang pada bagian awalnya sangat menarik
untuk dicermati dan pelajari.
Abu
Hurairah Radhiyallaahu ‘Anhu berkata : Rasulullah bersabda :“Ketika Allah telah
selesai menjadikan langit dan bumi, Alloh menjadikan sangkakala (terompet) dan
diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian ia letakkan dimulutnya sambil melihat
ke Arsy menantikan bilakah ia diperintah”.
Saya
bertanya : “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?”
Jawab
Rasulullah : “Bagaikan tanduk dari cahaya.” Saya tanya : “Bagaimana
besarnya?”
Jawab
Rasulullah : “Sangat besar bulatannya, demi Alloh yang mengutusku
sebagai Nabi, besar bulatannya itu seluas langit dan bumi, dan akan ditiup
hingga tiga kali.
Pertama :
Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan).
Kedua :
Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).
Ketiga:
Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).”
Dalam
hadits di atas disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat Isrofil itu
bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran bulatannya seluas
langit dan bumi. Bentuk laksana tanduk mengingatkan kita pada terompet orang –
orang jaman dahulu yang terbuat dari tanduk.
selain itu
tiupan sangkakala malaikat isrofil juga dijelaskan dalam alquranul karim
tentang kiamat dalam surat an naml “Dan pada hari ketika terompet di
tiup, maka terkejutlah semua yang di langit dan semua yang di bumi kecuali
mereka yang di kehendaki Alloh. Dan mereka semua datang menghadapNya dengan
merendahkan diri.”(QS An Naml :87
sehingga
apa yg dikemukakan oleh prof. fraink steiner tentang alam semesta
berbentuk terompet dengan menggunakan alat “Wilkinson Microwave Anisotropy Prob” (WMAP), milik
nasa sangat sesuai dan firman allah dalam surah An NAML
dan hadis rasulullah tentang penjelasannya mengenai kiamat ,karna itu tidak
keraguan sedikit pun dalam alquran karna terbukti sejak ribuan tahun lalu
ketika diturunkan kepada nabi muhammad SAW. bahkan nabi menjelaskan kiamat itu
terjadi ketika terompet atau sangkakala ditiupkan oleh malaikat israfil,
karna itu
ternyata kita baru tersadar bahwa kita sebenarnya hidup dan berada dalam
sangkakala malikat israfil betapa besarnya malaikat israfil yg tak bisa kita
pikirkan bentuknya ,dan didalam terompet inilah kita menjalankan sandiwara
kehidupan dunia ,didalam terompet ini pula kita memulai kehidupan dan didalam
terompet ini pula kita akan mati sunggu betapa kecilnya kita dan bumi ini
karena seluruh planet,planet, matahari ,tata surya, galaxi yg jumlanya
triliunan semuanya berada dalam terompet malaikat isrofil ,sungguh betapa
kuasanya Tuhan yg menciptakan mahluk sehebat isrofil yg menggenggam alam
semesta.
Peristiwa mengerikan yang akan terjadi pertama kali pada hari
kiamat adalah ditiupnya sangkakala (ash-shur) oleh malaikat Israfil atas
perintah Allah.
Makna ash-shur secara etimologi (bahasa) adalah al-qarn
(tanduk). Sedangkan menurut istilah syariat, yang dimaksud adalah sangkakala
yang sangat besar yang malaikat Israfil telah memasukkannya ke dalam mulutnya
(siap untuk meniupnya), dan dia sedang menunggu kapan dia diperintahkan untuk
meniupnya. (Syarh Lum’atul Itiqad karya Ibnu Utsaimin, hal. 114)
Makna ini disebutkan dalam hadits shahih dari Abdullah bin ‘Amr,
dia berkata:
Seorang badui bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu ash-shur?” Rasulullah menjawab: “Tanduk yang akan ditiup.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud. Hadits ini disebutkan dalam Al Jami Ash Shahih 6/113-114, karya Asy Syaikh Muqbil)
Seorang badui bertanya: “Wahai Rasulullah, apa itu ash-shur?” Rasulullah menjawab: “Tanduk yang akan ditiup.” (HR. Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud. Hadits ini disebutkan dalam Al Jami Ash Shahih 6/113-114, karya Asy Syaikh Muqbil)
Ilmuwan
NASA ‘Menemukan’ Terompet Sangkakala Malaikat Israfil
Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) adalah alat yang merupakan bagian dari program atau misi NASA untuk melihat Kosmologi (studi tentang sifat alam semesta) secara keseluruhan. Proyek ini melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta. Sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat-bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar.
Wilkinson Microwave Anisotropy Probe (WMAP) adalah alat yang merupakan bagian dari program atau misi NASA untuk melihat Kosmologi (studi tentang sifat alam semesta) secara keseluruhan. Proyek ini melakukan observasi terhadap alam semesta untuk menemukan bentuk sebenarnya dari alam semesta. Sebab prediksi yang umum selama ini mengatakan bahwa alam semesta berbentuk bulat-bundar atau prediksi lain menyebutkan bentuknya datar.
Dengan menggunakan WMAP, mereka mendapatkan sebuah kesimpulan
yang sangat mencengangkan, karena hasil penelitian tersebut menemukan bahwa
alam semesta ini berbentuk seperti terompet.
Pada bagian ujung belakang wilayah ‘terompet’ alam semesta itu
merupakan alam semesta yang tidak bisa diamati (unobservable), sedang bagian
depan, di mana bumi dan seluruh sistem tata surya berada merupakan alam semesta
yang masih mungkin untuk diamati (observable).
“Dan ditiuplah sangkakala, Maka matilah siapa yang di langit dan
di bumi kecuali siapa yang dikehendaki Allah. kemudian ditiup sangkakala itu
sekali lagi, maka tiba-tiba mereka berdiri menunggu putusannya masing-masing.”
(Az Zumar: 68)
“Kami biarkan mereka di hari itu bercampur aduk antara satu
dengan yang lain, kemudian ditiup lagi sangkakala, lalu Kami kumpulkan mereka
itu semuanya.” (Al Kahfi: 99)
“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka
terkejutlah segala yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang
dikehendaki Allah. Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan
diri. (An Naml: 87)
“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka.” (Yasin: 51)
Banyak ulama tafsir mengatakan bahwa tiupan terompet sangkakala
di ayat-ayat tadi selalu diartikan sebagai peristiwa di hari kiamat. Dr Wahbah
az-Zuhaily dalam Tafsir Al Wasith menguraikan bahwa tiupan terompet di hari
kiamat itu tiga kali. Pertama, tiupan yang menggentarkan, lalu kedua yang
mematikan seketika seluruh makhluk. Tiupan ketiga tanda mulainya hari kiamat,
di mana semua dibangkitkan dan dikumpulkan.
Kalau kita cermati, Al Quran menyebutkan bahwa tiupan itu selalu
“di dalam” terompet, “Wanufikha fi-shshuuri”. Mengapa terompet? Mengapa di
dalam (Fi)?
Tim WMAP mengamati pola titik-titik panas dan dingin radiasi
microwave kosmik, yang bisa menggambarkan bentuk alam semesta 380.000 tahun
setelah Big Bang. Proyek WMAP dari NASA membuat peta titik-titik tadi secara
mendetail, hasilnya ialah pola itu cenderung memudar, yakni tidak ada titik
panas dan dingin yang tampak melebihi jarak rentang 60 derajat. Ini
menyimpulkan bahwa ketika mengembang, alam semesta terulur panjang. Sempit di
awal dan kemudian makin lebar seperti corong. Mirip bentuk terompet abad
pertengahan. Hal ini tentu mematahkan prediksi selama ini yang menyatakan bahwa
bentuk alam semesta seperti bola (bulat) yang mengembang ke segala arah.
Tim WMAP yakin bahwa alam semesta bukanlah berbentuk bola,
tetapi berbentuk terompet. Alam semesta bukan meluas tak terbatas, tetapi
dibatasi oleh ujung terompet. Jadi, alam semesta ada awal dan akhirnya. Hanya
Allah yang tidak berawal dan berakhir, “Huwal awwalu wal akhiru”.
“Sesungguhnya telah datang kepada kalian cahaya dari Allah, dan
Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang
mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allah
mengeluarkan orang-orang itu dari keadaan gelap gulita kepada cahaya yang
terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus.”
(Al Maidah: 15-16)
“Itulah Kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, sebagai
petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.” (Al Baqarah: 2)
“Sesungguhnya Al Quran itu adalah kitab yang mulia. Yang tidak
datang kepadanya kebatilan baik dari depan maupun dari belakangnya, yang
diturunkan dari Rabb yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.” (Fusshilat: 41-42)
Maha Benar Allah atas segala Firman-Nya
Related Posts :
- Back to Home »
- Misteri Alam semesta , Science , The Miracle of Quran »
- Misteri Alam Semesta : Terompet Sangsakala